Bahan Bakar kini makin langka. Banyak prediksi yang mengatakan bahwa bahan bakar fossil hanya bertahan beberapa puluh tahun ke depan dan akhirnya habis. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi bahaya kekeurangan energi dunia. Salah satu terobosan adalah membuat bahan bakar cair yang dihasilkan dari proses fotosintesis.
Joule unlimited sebuah perusahaan yang berlokasi di Bedford, Massachusetts, akan memulai proyek tersebut dengan dana investasi mencapai 70 juta dolar amerika. Proses fotosintesis yang dimaksud adalah sebuah proses yang meniru proses fotosintesis pada tanaman yang membutuhkan cahaya dan CO2 untuk menghasilkan energi. Proses ini menggunakan bakteri yang telah direkayasa dalam prosesnya. Bakteri ini diletakkan di dalam alat yang dinamakan SolarConverter dan menggunakan sinar matahari sebagai energinya untuk mengubah air dan gas menjadi etanol dan hidrokarbon parafin.
Keunggulan dari proses ini adalah energi didapat dengan harga yang murah. Perusahaan mengklaim mereka dapat menghasilkan 1 gallon etanol dengan biaya $1.23 dan satu galon bahan bakar diesel (solar) dengan biaya $1.19
Keunggulan di bandingkan bahan bakar yang diproduksi dari kayu atau rerumputan yang diolah (cellulosic fuel) adalah bahan bakar fotosintesis ini lebih efisien. Cellulosic fuel membutuhkan satu hektar tanaman untuk menghasilkan hanya 2000 sampai 3000 galon per tahunnya. Diharapkan bahan bakar fotosintesis nantinya dapat menghasilkan 15 ribu galon bahan bakar per hektar per tahunnya.
Semoga bahan bakar yang ramah lingkungan ini benar-benar menjadi bahan bakar yang murah dan efissien sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan di seluruh penjuru dunia. Kita tunggu saja.
Source: http://www.technologyreview.com
0 komentar:
Posting Komentar